Syarif Maulana

lahir di Bandung, 30 November 1985. Belajar gitar klasik sejak umur 14 tahun dan pernah resital tunggal pada tahun 2005 di Auditorium IFI – Bandung. Aktif tampil dalam format trio dan kuartet gitar, Syarif kemudian beralih ke gitar pop/ jazz dan tampil lebih banyak bersama kelompok ensembel Ammy Alternative Strings. Pernah menjadi penata musik untuk kelompok Behind The Actor’s yang tampil di Moskow, Russia pada bulan November 2017, saat ini Syarif juga aktif monolog dan performance art baik atas nama sendiri maupun kelompok SM Group. Penampil pendukung dalam Festival Musik Rumah 2018 ini adalah pihak keluarga: Zainab Zain Abiha, Ali Reza, Nizami, Balqisy Rahmania.

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 09:30
• Terbuka Untuk: Undangan
• Lokasi: Bandung, Jawa Barat
• Venue: kediaman Ali Akbar - Qurrotul Uyun

Henhen Hdk

Ia berangkat sebagai pemain bass setelah lama terlibat dalam komunitas komunitas lintas pemain bass ahirnya bersama rekan dan sahabat di komunitas sahabat karib menelurkan album kompilasi Tribute to Karimata dan di tahun 2015 bermain bersama artis kenamaan asal USA Tomy Page

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 10:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 20 orang
• Lokasi: Tangerang, Banten
• Venue: Gina Aghnia

Achmad & The Roll 1966

adalah Achmad Blues - Vocal & Electric Guitar, Raka Piss - Resonator Guitar & Harp, Dika Ndor - Drums Percussion, dan Adi Bjonkz - Bass Guitar yang sejak Desember 2012 mengusung genre Psychedelic Blues Rock dan menamai band-nya“ACHMAD & THE ROLL 1966”. Di tengah perjalanan saat pembuatan album perdana, Raka memutuskan untuk keluar dan pulang ke tempat asalnya, sehingga band ini tinggal bertiga berjalan melanjutkan mimpi hingga kini.

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 10:30 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 20 orang
• Lokasi: Tangerang, Banten
• Venue: Gina Aghnia

Gina feat Itan

penyanyi, gitaris dan singer/ songwriter yg memilih jalur blues sebagai influence-nya. Tahun 2018 ini Gini akan me-launch single yang berjudul Beauty and Pain feat Ginda Bestari dan dibantu oleh sahabat tercinta Mas Alex Kuple, Om Adoy, Seffrino Ompy dan Estu Pradana.

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 11:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 20 orang
• Lokasi: Tangerang, Banten
• Venue: Gina Aghnia

Gina feat Bima WP

Alasan Bima Wibisono Putra alias Bima Wp mulai bermain gitar sederhana saja. Karena tidak mau jadi bahan suruh-suruhan di tongkrongannya, salah satu dari 20 finalis Supergitar Competition 2015 ini memutuskan mempelajari instrumen ini. “Dulu waktu di tongkrongan gue doang yang engga bisa main gitar, jadi bahan suruh-suruhan. Ha-ha-ha. Dari situ pengen bisa main gitar dan terinspirasi sosok Slash Guns N’ Roses yang keren banget. Keterusan sampai sekarang,” tutur Bima. Setelah kurang lebih 15 tahun memainkan gitar, dengan sendirinya Bima mendapatkan ekspresi ketika bermain di atas panggung. Ini merupakan sesuatu yang tidak dibuat-buat dan dibiarkan mengalir begitu saja. Bima mengatakan, “Ngalir gitu aja, sih. Gue berekspresi sesuai dengan apa yang gue mainin, biar pesan lagunya bisa sampai ke audiens. Yang penting masih nyaman dan pas sama apa yang dimainin”.

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 11:30 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 20 orang
• Lokasi: Tangerang, Banten
• Venue: Gina Aghnia

Rahmad Firdaus

Gitaris kelahiran Riau Pekanbaru ini sudah mencintai gitar sejak duduk di bangku kelas 5 SD. Bahkan di usianya yang masih 10 tahun dia menabung dan membeli gitar akustik pertamanya. Di usia remaja musik rock blues menginfluence caranya bermain musik. Di usia dewasa kecintaan dan keseriusannya dalam bermusik semakin bertambah dan mendapatkan kesempatan untuk belajar gitar dan aransemen musik pada gitaris senior Donny Suhendra. Rahmad Firdaus dikenal juga sebagai pengajar gitar, arranger untuk jingle iklan, music scoring, dan saat ini sedang menggarap single “Flashback the Light” dan mengelola komunitas gitar yang diberi nama TGR (Tangerang Gitar Regional). Fokus pada tujuan, yakin akan hasil terbaik adalah sesuatu yang selalu dipertahankan sebagai mindsetnya.

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 13:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 20 orang
• Lokasi: Tangerang, Banten
• Venue: Gina Aghnia

Bowo C

atau disapa dengan nama lengkap yaitu Bowo Christantyo adalah seorang gitaris sekaligus pentolan dari band bergenre progressive post-rock bernama Attilion yang telah menghasilkan 3 album yaitu ‘It Must Be’ (2011), ‘Early Dawn’ (2015) dan ‘Little Pony’ (2018). Pada akhir bulan Mei 2018, Bowo C mulai mengerjakan album solo perdananya dengan format khusus alat musik petik saja yaitu hanya gitar listrik/akustik, ukulele, mandolin dan banjo yang diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2018 ini dan khusus untuk acara Festival Musik Rumah, Bowo C akan membawakan beberapa lagu yang semuanya berasal dari album solo perdananya ini.

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 13:40 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 20 orang
• Lokasi: Tangerang, Banten
• Venue: Gina Aghnia

Thesar

Pada bulan april 2018 yang lalu Thesar mengeluarkan mini album perdananya yang bertajuk Thesar (self titled), berisi 6 lagu instrumental. Album bergenre smooth jazz ini pengerjaannya memakan waktu hampir 2 tahun di kerjakan secara live recording, Thesar bertindak sebagai produser, penulis lagu, arranger, di bantu oleh beberapa musisi seperti Denny Chasmala, Adeavery, Netzer, Dani, Ami, Biondi, Rein, Ferry. Memainkan gitar sebagai instrumen utamanya, Thesar ingin gitarnya lebih bercerita seperti seorang vokalis menyanyikan lirik lagu.

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 14:10 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 20 orang
• Lokasi: Tangerang, Banten
• Venue: Gina Aghnia

Egi Virgiawan

Egi Virgiawan (lahir 25 Agustus 1992) adalah penyanyi-penulis lagu, musisi Indonesia. Egi memulai karir musiknya sebagai solois dari tahun 2015. Di tahun ini akan merilis albumnya yang berisikan 8 lagu, "The Story of Son", "Lamun", dan "One Point" adalah 3 lagu di antaranya. Melankolis, travel, serta deep akan kita rasakan ketika mendengar karya-karyanya. "One Point" adalah lagu dari pengalaman mendaki gunung dan menekankan bahwa menjadi seorang petarung yang ingin menggapai tujuannya di hidup ini perlu menanamkan "Believe in it | One Point | Don't be afraid.”

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 16:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 20 orang
• Lokasi: Tangerang, Banten
• Venue: Gina Aghnia

Fadhilonn

Fadhilonn adalah pemain trumpet dan juga penyanyi dari bekasi yang terpengaruh dari musisi era lama Seperti Sam Saimun, Ismail Marzuki, Louis Armstrong Dan Juga Bing Crosby. Lewat single "It All Happens Suddenly" Fadhilonn ingin bercerita tentang permasalah Rasa yaitu Cinta yang terkadang datang begitu saja tanpa ada alasan yang jelas. semua terjadi begitu saja.

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 16:40 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 20 orang
• Lokasi: Tangerang, Banten
• Venue: Gina Aghnia

Narajiwa

Narajiwa merupakan grup musik yang mengusung genre rock progresif dalam setiap karya-karya yang dihasilkan. Narajiwa sendiri dibentuk pada tanggal 20 Februari 2016 dengan formasi Arif Yudith (vocal), Beny (gitar), Berly (bass) dan Reza (drum) sebagai additional player.

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 15:30
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 75 orang
• Lokasi: Semarang, Jawa Tengah
• No. hubung: 0815-6630-544
• Venue: Rumah Sasongko

Adrian Adioetomo

Is now known as one of the current revivalists of Blues music in Indonesia, especially Delta-Blues. This is due to his first album, “Delta Indonesia”, which was included in the Rolling Stone Indonesia’s Best Album Of The Year 2008 that has made its mark as a revolutionary album in the Indonesian music scene. With the sound simulating an old 78 RPM record, this album is a tribute to the great delta bluesmen in the 1930’s. He started playing blues at pubs and expat cafes around Jakarta and garnered quite an appreciation for playing favorite blues numbers in acoustic slide-delta style. The sold out live-recordings and demos he made as souvenir ensured him to record an album. Since then, Adrian has played a lot of events, played in various cities and regions across Indonesia, and earning some media attention. This is quite an achievement considering delta-blues is not a widely known (let alone popular) type of music in Indonesia. Adrian released “Karat & Arang” in 2013 in which he explores the blues deeper beyond the stereotypes of sound and chords. His latest work, an EP, entitled “EP Apaan ?” was released late 2016. In 2017 he received the ‘Anugerah Musik Indonesia Awards’ in the category of‘Artis Solo Pria/Wanita Rock/Instrumentalia Rock Terbaik’ for his song “Tanah Ilusi” from the “EP Apaan ?” mini album. His other project, a Band Project playing Indonesian hard rock-n-roll RAKSASA, consists of Indonesian indie musicians as its member.

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 15:30 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: +/- 50 orang
• Lokasi: Jagakarsa, Jakarta
• No. hubung: +62 821-2204-1758
• Venue: Rumah Bata Studio

Paduan Suara Dialita

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 16:00 WIB
• Terbuka Untuk: Undangan
• Lokasi: Guntur, Jakarta
• Venue: Rumah Guntur

Anak-anak RI

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 16:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Lokasi: Bengkala, Kubutambahan, Buleleng, Bali
• Venue: Rumah Intaran

Amboro

Di tahun 2008 - 2009 Mulai menulis lagu, mementaskan, memproduksi sendiri mini album SOLO (EP 5 lagu). Ia lalu berhenti menulis - menjalankan karya sendiri dan mulai bernyanyi reguler (cafe, lounge), event (wedding, gathering) sepanjang 2010-2015. Pada tahun 2016 bergabung dengan Bimo S. Menggantikan vokalis TBK. Hanya 2 single saja., kemudian memutuskan untuk tidak melanjutkannya. Ia mulai merambah bernyanyi untuk iklan (JD.ID kena tipu, GO food, Go Pay dll) di tahun 2017. Pada tahun 2018 Amboro datang ke earhouse Song Writer Club, belajar agar kembali bisa menulis lagu dan mulai berkarya lagi dengan format SOLO, dengan karya baru, dan karya lama yang diperbaharui. "Ketika hujan turun sore itu" adalah salah satu karya lama tahun 2008/2009 yang diproduksi ulang, direkam & diaransemen ulang kemudian dirilis pada 15 july 2018 di channel youtube amboro__

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 16:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 35 - 50 orang
• Lokasi: Cipete Utara, Jakarta
• No. hubung: +62 21 27938798 / 082127506550
• Venue: Astori Coffee

Resonansi Ruang

Terbentuk diawal bulan Maret 2014 di Jember Jawa Timur. Terilhami dari suasana tempat tinggal salah satu teman yang sering dijadikan David (Lead vocal/nylon guitar) dan Jovan (Back. Voc./Bow/Guitar) untuk mencari inspirasi dan membuat lagu. Karena alasan nuansa yang berbeda, sehingga timbul resonansi yang khas hall-music. Perpaduan Folk pop dan Ambient menjadi kental di Single “Masa” yang dirilis akhir bulan Maret 2014 di https://soundcloud.com/resonansiruang. Di awal Bulan Januari 2018 Resonansi Ruang kembali ber eksplorasi dengan racikan sound akustik dan tones yang unik .Menjadikan kesan etnik khas borneo dan ambient kental di single "kelikit rauh" yang akan segera direlease tahun ini. Bersamaan dengan single “Aku dan Pohon" yang berkesempatan masuk di chart lima besar IndieOZ Radio Bali.

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 18:00 WITA / 17:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 50 - 100 orang
• Lokasi: Ubud, Bali
• No. hubung: 0361 - 975094 / 08123943407
• Venue: W. Hardja Gallery

Elpida

Berawal dari kolaborasi untuk sebuah single dari Bagus Bhaskara, dan melihat respon pendengar yang cukup baik, maka terbentuk lah Elpida sebuah duo folk yg di isi oleh Bagus Bhaskara dari Ubud - Bali dan Yustine Saptarini dari Lombok - Nusa Tenggara Barat. Musik dari Elpida sendiri bernuansa akustik folk dan eksperimental dengan pesan2 sederhana mengenai kehidupan, harapan dan impian. Lagu Pocket Of Dreams dari projek duo ini berhasil masuk ke playlist Indofolk di Spotify, dan playlist The Next Big Thing Indonesia yang disusun oleh AMI Awards. Single pertama atau project kedua dari Elpida akan dirilis pada bulan Agustus 2018 mendatang di acara Gara-Gara Musik Release Day di Paviliun 28 Jakarta.

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 18:30 WITA / 17:30 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 50 - 100 orang
• Lokasi: Ubud, Bali
• No. hubung: 0361 - 975094 / 08123943407
• Venue: W. Hardja Gallery

Sarigama

Adalah kelompok musik yang beranggotakan keluarga. Bapak Imam D Kamus (bapak rumah tangga, seorang pemain biola, guru musik, etnomusikolog, mendalami musik keroncong, produsen alat musik berdawai, owner Institut Dawai Nusantara), Ibu Dwiana Pandanwangi (ibu rumah tangga, pendidik PAUD, pendongeng, penyanyi dan pencipta lagu anak), dan putra-putrinya: Tailing Dhiyan Sadya - 12tahun, Risabha Citanya Wangi - 10 tahun, Raihana Gandhara Wangi - 4 tahun, dan Rizkya Madyama Wangi - 2 tahun. Sarigama suka memainkan lagu lagu anak ciptaan saya dan suami. Kami pentas kan di acara parenting, workshop, dsb. Tema lagu biasanya seputar anak, kekerasan terhadap anak, ttg lingkungan sekitar, dan keindahan alam.

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 19:00
• Terbuka Untuk: Umum
• Lokasi: Karanganyar, Jawa Tengah
• Venue: Imam D Kamus

Metta Legita, cs

Metta Legita, Born in Indonesia. Metta began her musical journey by learning piano at age of 16. In 2006, she started a degree course at Institut Musik Daya Indonesia. She released an album with her pop jazz band Contra Indigo in 2010 and in 2012 graduated with a Bachelor’s Degree in Music, majoring in Piano, and a Master’s in Music with Major in Arranging Orchestration. She became a lecturer and Vice-Principal of Institut Musik Daya Indonesia from 2012-2015. Metta currently resides in Phnom Penh-Cambodia and teaches at Simphony Music School. She is a prolific composer and has numerous collaborations with many international musicians in the city. Her current project is preparing an album that will be released on August 2018, and managing and producing a YouTube channel with her compositions.

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 19:00
• Terbuka Untuk: Undangan
• Lokasi: Phnom Penh
• Venue: kediaman Margret Bywater

Zoe Dayan

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 19:00
• Terbuka Untuk: Undangan
• Lokasi: Phnom Penh
• Venue: kediaman Margret Bywater

Aymen Ghali

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 19:00
• Terbuka Untuk: Undangan
• Lokasi: Phnom Penh
• Venue: kediaman Margret Bywater

Parsley feat Tiup Besi

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 19:30 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 50 orang
• Lokasi: Pontianak, Kalimantan Barat
• No. hubung: 0812-5460-727
• Venue: Bp. Nurdin

She's Bro

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 19:30 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 50 orang
• Lokasi: Pontianak, Kalimantan Barat
• No. hubung: 0812-5460-727
• Venue: Bp. Nurdin

IW

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 19:30 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 50 orang
• Lokasi: Pontianak, Kalimantan Barat
• No. hubung: 0812-5460-727
• Venue: Bp. Nurdin

Imada

Imada adalah seorang gitaris-penyanyi beraliran musik Jazz (swing singing- guitarist). Ia pernah belajar gitar klasik selama kurang-lebih 5 tahun di Yayasan Musik Indonesia (Yamaha Music Foundation) dan kemudian mengkhususkan musiknya pada musik Jazz. Ia juga mendalami permainan gitar dari buku-buku dan rekaman-rekaman serta dari pertunjukan-pertunjukan musik yang ia temui. Pengalaman olah-vokal ia dapatkan dari paduan suara yang pernah diikutinya yaitu PSM UI Paragita dan Twilite Chorus. Ia juga belajar dari tutorial vokal dan saling berbagi pengalaman dengan teman-temannya sesama musisi. Di tahun 1997, dengan motivasi untuk menambah uang sakunya semasa kuliah, Imada mulai mengajar dengan memberikan kursus gitar privat. Lalu sejak tahun 1999 ia mengajar juga di sekolah-sekolah. Pengalaman sebagai penampil musik diperoleh Imada dengan menjadi gitaris di band/vokal grup sekolahnya semasa SMP-SMA. Sedangkan karir sebagai penampil musik profesional ia tekuni sejak tahun 1998. Awalnya sebagai penampil instrumental dan gitaris pengiring penyanyi, lalu sejak tahun 2001 ia mengembangkan diri menjadi gitaris yang juga bernyanyi dan lebih sering tampil tunggal sebagai swing singing-guitarist. Imada pernah mengeluarkan album solonya yang berjudul imada rekaman #1 di tahun 2011. Album ini berisi 7 lagu, yang mana 6 lagu adalah ciptaannya sendiri dan 1 lagu diciptakannya bersama Pratiwi Widyasari. Hingga kini Imada aktif sebagai penampil hiburan musik, pengajar musik dan pelatih ensemble. Ia juga menerima order menulis lagu, membuat musik dan membuat aransemen musik untuk berbagai keperluan (dalam format orkestra, ensemble, paduan suara, grup vokal a-cappella, dsb)

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 20:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 35 - 50 orang
• Lokasi: Cipete Utara, Jakarta
• No. hubung: +62 21 27938798 / 082127506550
• Venue: Astori Coffee

Markus Sirait

Mantan personil dari beberapa grup diantaranya NoS (Album Elanvital; launching 2016) dan Akwayan(Album Paman Krisis Sosial; launching 2015), Dinno Alshan & The BandIts, EthnoHoliC dan S. E. P. (Spiritual Ethnic Project). Saat ini fokus mempelajari instrument senar (Sape, Hasapi, dan Oud) dan beberapa instrument tiup (Sulim – Batak Toba Flute, Hulusi - Chinese Flute, Ocarina, Kiowa - Native America Flute, Didgeridoo – Aborigin Instrument dan Irish Whistle). Saat ini bergabung dengan beberapa komunitas, diantaranya adalah Celtic Room Jakarta dan Semuba (Seniman Muda Batak)

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 20:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 35 orang
• Lokasi: Pamulang, Tangerang Selatan, Banten
• No. hubung: +62 856-9575-5867
• Venue: earhouse

Syarikat Idola Remaja

Memulai debutnya sebagai pembuka konser Sepenggal Rindu Efek Rumah Kaca di Bandung September 2017, Syarikat Idola Remaja (SIR) merupakan persekutuan bijak kawan-kawan musisi di Bandung yang masing-masing memiliki latar belakang musik berbeda lagi menarik. Adalah Dimas Dinar Wijaksana, biduan Mr. Sonjaya, Bendi Harmoni dan Bilal AL-Wahid, Dwi Kartika Yudhaswara dengan Nada Fiksi serta Nil Saujana-nya. Arum Tresnaningtyas bersama Tetangga Pak Gesang, Sendy Novian (vokalis, gitalele) dan Fariz Alwan (bangsing) dari Parahyena. Tentu ada juga Yaya Risbaya, perkusionisnya Mr. Sonjaya, Doly Harahap selaku gitaris Teman Sebangku dan solois Jon Kastella. Dengan motto bongkar pasang asal siap berdendang, SIR juga pernah diwarnai oleh Saron Sakina (Sasa) dari Rice Cereal & Almond Choco, Ridwan (Gomek), vokalis dan gitaris grup Ka Awang Awang serta dua orang solois ciamik, yaitu Ampli dan Pras. Mereka juga terkadang ditemani oleh Al Zeinuar basis dari The Fox & The Thieves dan Gugah, seorang basis juga yang sumbangsihnya terlacak di berbagai band seperti Rusa Militan. Lalu ada Zulqi Lael Ramadhana Orkes Keroncong Midaleudami, Rice Cereal & Almond Choco, Sins of Suns dan M. Afif Abdulloh vokalis Mustache and Beard dan Gembong (keyboardis Tulus) yang hingga saat ini tergabung memadukan kekuatan musikalitasnya. Perhelatan Selasar Musik Vol.1 di Selasar Sunaryo pada tanggal 21 Juli 2018 menjadi kisah tersendiri, manakala SIR menjadi pembuka Sigmun. Konser akustik Sigmun yang dirancang Omuniuum itu mendapat kesan baik bagi khalayak ramai dan tentu saja menjelma energi positif bagi SIR. Harmoni adalah nama tengah mereka, berdendang adalah keseharian mereka, itulah Syarikat Idola Remaja. Saat ini mereka sedang dalam proses merekam secara live, audio dan video tembang “Kota yang Masyur”, karya Yudhaswara sebagai single pertama yang akan mereka rilis.

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 20:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 30 orang indoor non-smoking, 40 orang di luar ruangan
• Lokasi: Gegerkalong, Bandung, Jawa Barat
• No. hubung: +62 813-2010-3527
• Venue: Ruang Putih

Bintang Indrianto

"Pemain Bass Indonesia..." demikian dia selalu mengenalkan diri nya. Alasan nya bukan saja dia adalah Putra dari seorang Bassist Indonesia, tetapi juga karena kecintaan dan kebanggaan terhadap profesi bermusik di Tanah Air tercinta. Tahun 2018 adalah tahun dimana seorang Bintang Indrianto sudah lebih dari 30 tahun berkecimpung didalam dunia musik. Bintang Indrianto malang melintang berkelit mencari jatidiri nya... alhasil sudah lebih 12 Album di tetaskan nya... album demi album hampir tidak ada yg senada....dia selalu mengapresiasikan keberagaman disekitarnya sambil memasukkan filosofi didalam aransemen musik yang dia gubah. Di tahun 2018 ini, Bintang Indrianto mengeluarkan album berjudul "Soul Of Bromo" yang mengapresiasikan karya indah foto Sigit Pramono , seorang fotographer profesional yang bercerita tentang Erupsi Gunung Bromo. Terlihat jelas kebebasan bicara seorang Bintang Indrianto lewat musiknya dan tentu bersama teman-teman pemusik yg dipilihnya.

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 20:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: +/- 40 orang
• Lokasi: Cinere, Depok
• No. hubung: +6287887030557
• Venue: rumahbonita

Blues Kata

Blueskata merupakan grup musik yang mengangkat lagu atau lirik melalui cerita kisah nyata kehidupan seseorang atau peristiwa lingkungsn sekitar. Berbalut warna akustik, blues , folk, atau musik teaterikal puisi

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 20:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: +/- 100 orang
• Lokasi: Pajajaran, Surakarta, Jawa Tengah
• No. hubung: 0813 2923 1993
• Venue: Studio Kopi nDaleme Eyang

Lair

LAIR adalah grup musik soul yang terbentuk di jalur pantura Jatiwangi, Indonesia. Musik LAIR terpengaruh dari tarling klasik, dan merekam keseharian hidup tanah pesisir lewat lirik dan ritme. Alat musik tanah yang mereka mainkan dibawa dari tanah kelahiran mereka, Jatiwangi.

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 20:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: hingga 100 orang
• Lokasi: Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat
• No. hubung: 081214490644
• Venue: Balai Kampung Dusun Cibogo

Sanggar Seni Kujusako

Sanggar anak-anak untuk mencintai kesenian dan budaya Jambi.

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 08:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Tuan Rumah: Bp. Budiyanto orang
• Alamat: Jalan Serunai Malam III No. 05 RT 10 Kelurahan Suka Karya Kec. Kota Baru Kota Jambi
• Venue: Rumah Panggung

Art In Revolt

Los BJKS

Sanggar anak-anak untuk mencintai kesenian dan budaya Jambi.

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 08:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Tuan Rumah: Bp. Budiyanto orang
• Alamat: Jalan Serunai Malam III No. 05 RT 10 Kelurahan Suka Karya Kec. Kota Baru Kota Jambi
• Venue: Rumah Panggung

Hanster and the Singlet Army

Session Details

• Date: 18 Agustus, 2018
• Jam: 09:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 7 orang
• Alamat: Jl. Penggilingan Raya Gg Makmur No. 36, RT 02/ RW 04, Jakarta Timur
• No. telpon: 081380453825, 08991112519
• Venue: Rumah Hans

Lala & Andit

Lala & Andit adalah duo kakak-beradik yang suka bernyanyi bersama sejak kecil. Dibesarkan dalam keluarga yang menyukai musik, mereka selalu terkenang pengalaman bermain musik dan bernyanyi bersama Bapak & Ibu saat listrik padam hingga menyala kembali. Lala aktif mencipta lagu. Ada puluhan lagu anak karya original Lala yang dikumpulan di www.PelangiNada.com dan bisa diunduh gratis. Dalam event Festival Musik Rumah, Lala & Andit akan menyanyikan lagu nasional dan beberapa lagu karya Lala dengan tema "Doa untuk Indonesia”.

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 10:00
• Terbuka Untuk: Undangan
• Lokasi: Cipinang, Jakarta
• Venue: Rumah Inspirasi

Dima Miranda

"Catatan Bunyi Puisi Dima Miranda".. Dalam konser Festival Musik Rumah ini Dima Miranda akan membawakan lagu-lagu yang berasal dari puisi-puisi. Didukung oleh: Arland Banjo, Syamsul Biola, Freddy F Lengkong, Endi Aras Agus Riyono

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 13:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 25 orang
• Alamat: Perumahan Taman Serua Jl. Manggis Blok A2 no 3-4, Bojongsari - Depok
• No. telpon: 0821 1279 5873
• Venue: Gudang Dolanan Nusantara

BrightSize

Brightsize terbentuk dari putra daerah yang dilahirkan dari pulau yang berbeda, latar belakang ini yang menghasilkan individu-individu yang menarik. Musik tradisi menjadi landasan utama bermusik, pemikiran dan hasrat berkembang memicu Brightsize menjawab tantangan musik yang tidak berhenti pada batas normatif. Awalnya Brighsize mengusung genre musik blues yang notabene berkembang di Amerika, pemahaman tentang pentingnya menampilkan identitas sebagai musisi yang tumbuh dan berkembang di Nusantara, memeras proses kreatif untuk menampilkan sebuah warna musik yang mampu mencerminkan jati diri “Musik” yang lahir di Indonesia. Penggalian dari genre musik yang mencapai sebuah pemikiran yaitu persamaan konsep musik tradisi sebagai akar musik itu sendiri.

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 14:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 50 orang
• Lokasi: Bantul, Yogyakarta
• Venue: Sarang Building 2

Sri Krishna

Kerap disapa “Ncik” adalah seorang pria kelahiran Wonogiri, hijrah ke Jogja, bergaul di kalangan manapun, mengamen sejak dini, membangun panggung dari café ke café, menawarkan kemana saja cita rasa baru dalam bermusik, hadir dalam single dan grup, bermain mandiri (independen) – di bawah manajemen – hingga kembali mandiri, memperjuangkan kesempatan untuk terus berkarya. Ia juga menjabat sebagai Rektor Folk Mataraman Institute.

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 14:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 50 orang
• Lokasi: Bantul, Yogyakarta
• Venue: Sarang Building 2

Power Princess Violin

Terbentuk pada 29 desember 2016, band violin dari kota Jogja ini bernama “POWER PRINCESS VIOLIN”. Namun dengan berbekal pengalaman yang ada, band ini memperkuat identitas dengan mempersingkat namanya menjadi “PPV” Nama “POWER PRINCESS VIOLIN” menjadi filosofi yang paling utama untuk memadupadankan antara seni, musik, dan keanggunan (sifat para putri). Power yang berarti Kekuatan, Princess yang berarti Putri Raja (dalam hal ini putri raja yang diamsusikan memiliki sifat sifat seorang puteri sejati yaitu : welas asih, pintar dan ceria), Violin yang memiliki arti sebuah alat musik yang digesek, yang dimana alat inilah yang menjadi icon dari groub violin ini. Tidak hanya bermain musik dengan violin, identitas yang melekat dengan sangat kuat pada grub ini adalah bagaimana setiap aksi panggung “POWER PRINCES VIOLIN” selalu menyuguhkan adanya suguhan koreografi yang atraktif dan meghibur. Jadi apabila dirangkai secara keseluruhan arti dari “POWER PRINCESS VIOLIN” adalah sekelompok putri yang mampu memberikan nuansa keindahan, kecantikan,dan keanggunan didunia musik, dengan violin sebagai identitas utama.

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 14:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 50 orang
• Lokasi: Bantul, Yogyakarta
• Venue: Sarang Building 2

More On Mumbles

Kendati hampir setiap hari bertemu sejak tahun 2016, Lintang Larasati dan Ikhwan Hastanto tidak pernah menjadikan proses bermusik sebagai aktivitas keseharian mereka berdua. Sampai akhirnya pada bulan Mei 2017, Ikhwan yang sedang mempelajari GarageBand meminta Lintang untuk membuat lirik dan notasi lagu berdasarkan musik sederhana yang ia buat saat itu juga. Berkat proses pengkaryaan yang ternyata menarik bagi keduanya, dua musisi asal Yogyakarta ini memutuskan untuk memulai sebuah proyek musik dengan nama More on Mumbles. Kedekatan personal Lintang dengan YouTube membuat More on Mumbles menjadikan platform tersebut sebagai panggung maya yang utama. Berbagai karya audio-video, mulai dari merekam lagu-lagu ciptaan sendiri, membawakan re-interpretasi lagu-lagu pilihan, memamerkan aktivitas favorit dalam hidup (re:makan), hingga menyuarakan opini terhadap suatu hal yang sebenarnya tidak penting-penting amat, diunggah secara konsisten setiap minggunya sebagai sarana yang menyadarkan mereka berdua bahwa menjadi musisi Youtube itu tidak mudah.

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 14:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 50 orang
• Lokasi: Bantul, Yogyakarta
• Venue: Sarang Building 2

Yonatan Pandelaki

Penyanyi dan pemain keyboards yang sejak 5 tahun belakangan menjadi seniman profesional di Jerman, tempatnya tinggal sejak 17 tahun. Sekarang ia memimpin sekolah musik miliknya sendiri di Kiel yang juga sekaligus adalah studio rekaman di mana ia jadi produser untuk pemusik internasional, dari Jerman, USA, UK, dan banyak lagi. Selain itu ia juga bekerja sebagai composer untuk perusahaan-perusahaan produksi film di sekitar Kiel dan Hamburg. Musiknya merupakan campuran dari banyak genre. Dari rock, soul, funk, jazz, latin, etc. Contohnya album perdananya yang ada dalam dua bahasa: Angstfrei (2013). Komposisi berbasis klasik bisa disimak di albumnya yang berjudul Joyful Noise EP (2013). Setelah merilis dua album tersebut Yonatan juga banyak bekerja sama dengan pemusik-pemusik lain, salah satunya Kara Dannenberg (USA) yang dapat dilihat di Youtube dengan nama The Starlings Duo. Tahun 2017 ia merilis single “Happiness is a choice”, yang berbau new orleans blues and jazz. Sejak awal tahun ini Yonatan berkonsentrasi dengan band barunya: Sons & Preachers (www.facebook.com/SonsandPreachers), yang berkonsentrasi dalam genre Vintage-Rock, Funk and Soul. Mereka telah merilis single 'Just Watch' awal tahun ini dan sedang bekerja untuk full album untuk tahun ini.

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 14:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 50 orang
• Lokasi: Bantul, Yogyakarta
• Venue: Sarang Building 2

Rull Darwis

Lahir di Jambi 27 juni 1964 dan menamatkan SMA disana, kemudian memutuskan untuk pergi ke kota Jogja di tahun 1986Ikut dalam Kelompok Penyanyi Jalanan Malioboro/ KPJM (kami pernah mendapat kesempatan menjadi band pembuka untuk tur album pertama grup musik SWAMI di Solo dan Surabaya). Masih bersama KPJM, kami juga sempat mendapat urutan ke 2 saat lomba musik Country Carnival se Jawa – Bali di Dunia Fantasi Ancol Jakarta 1987. Tahun 1990 memutuskan untuk pindah ke Jakarta, bergabung dengan grup country Black Horse. Tahun1992 ikut dalam produksi Sirkus Barock Sawung Jabo (bermain gitar akustik/backing vocal) untuk tampil di Graha Bhakti Budaya TIM dan Gedung Kesenian Jakarta. Lalu bekerja di artist management KLA Project selama 1 tahun (95-96), kemudian pindah bekerja di Production House – WAW Production. Tahun 2011 atas ajakan seorang teman, menjadi guru honorer (di kelas musik) di sebuah sekolah nasional yang juga menyediakan ruang kelas untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Tahun 2012 merilis album solo pertama “rull&theundercover”. Dan di tahun 2018 merilis album solo kedua.

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 16:00 WIB
• Terbuka Untuk: Undangan
• Lokasi: Kelapa Dua, Depok
• Venue: Padepokan Kojay

BEDA

BEDA is a duo musician from Indonesia. We were formed in Pamulang, South Tangerang with unique concept, both on our stage performance and music sound. The minimalist-efective concept has sucessfully given the room to explore groove, combining rythm guitar and alto vocal of Dias “Betong” and enigmatic trumpet vocal of Aryo “Dakoy”. Playing the line of pop, rnb & soul songs, BEDA has successfully delivered energetic performance and make the audience sing a long. BEDA was started in July 2015 and consists of Dias “Betong” in guitar vocal and Aryo “Dakoy” in trumpet vocal. BEDA itself came from the acronym of our nicknames. Based on our personal experiences, we often join and involved in a music event, community or private party. Besides, we also experienced being session player for various Indonesian bands. Hopefully, the synergy that our music brought will freshen up the Indonesian music industry.

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 16:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 35 orang
• Lokasi: Pamulang, Tangerang Selatan, Banten
• No. hubung: +62 856-9575-5867
• Venue: earhouse

Jubing Kristianto

Jubing Kristianto adalah gitaris akustik tunggal yang dikenal mampu menghadirkan beragam suasana dan emosi lewat petikan enam senar gitar saja. Lima album rekaman solo telah dihasilkannya --Becak Fantasy (2007), Hujan Fantasy (2008), Delman Fantasy (2009), Kaki Langit (2011), dan Pagi Putih (2015). Sebagai gitaris Jubing tampil dalam banyak event publik maupun privat, di dalam dan luar negeri. Aktivitas lainnya adalah penguji dan endorsing-artist di Yamaha Music Indonesia, memberi workshop, menjadi juri, serta pembicara di berbagai institusi. Video-video penampilan Jubing bisa dilihat di youtube.com/jubingfantasy

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 16:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: +/- 100 orang
• Lokasi: Petogogan, Jakarta
• No. hubung: +62 813-8899-7766
• Venue: Paviliun 28

Junior Soemantri

Setelah mengeluarkan album Melaju di akhir 2015 dengan single Merindumu dan Ke Bandung, dan single Merindumu berhasil masuk menjadi salah satu ‘Best Folk Performance’ di Anugerah Musik Indonesia. Dan di bulan Juni 2018, Junior Soemantri mengeluarkan album berjudul Selamanya Juni yang berisikan 8 lagu dengan single nya ‘Selamanya Juni’. Album ini dibuat dengan cara live recording di Brotherland Studio, Junior Soemantri bertindak sebagai produser dan Tendra sebagai co-produser, dan beberapa aransemen dibantu oleh Ramandha Satya, Taufan Wirzon dan Donny Prasetyo. Selamanya Juni menceritakan bagaimana perjuangan kedua orang agar berbahagia selamanya dalam suka maupun duka, bersyukur saat senang, berbagi kenangan manis saat dirundung duka, agar terus berjalan hingga maut memisahkan.

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 16:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 35 - 50 orang
• Lokasi: Cipete Utara, Jakarta
• No. hubung: +62 21 27938798 / 082127506550
• Venue: Astori Coffee

Hasastiv

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 16:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 80 orang
• Lokasi: Pontianak, Kalimantan Barat
• No. hubung: 0822-3184-1459
• Venue: kediaman Bp. Jimi Kenang

Surya Ismeth

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 16:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 80 orang
• Lokasi: Pontianak, Kalimantan Barat
• No. hubung: 0822-3184-1459
• Venue: kediaman Bp. Jimi Kenang

Merah Jingga

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 16:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 80 orang
• Lokasi: Pontianak, Kalimantan Barat
• No. hubung: 0822-3184-1459
• Venue: kediaman Bp. Jimi Kenang

Cofternoon

Coffternoon, coffee in the afternoon, pada mulanya ber-lima-kan seorang pelaku seni drama panggung – dan empat orang pengiring musik teater. Dari rutinitas ‘ngopi’ yang hampir dilakukan setiap sore hari seusai berlatih teater, mereka mencoba menggabungkan hobi menulis dan bermusik; mengemasnya dalam lagu-lagu yang tetap bercerita seperti dialog dalam drama hanya sedikit lebih rapi berirama. Dialog-dialog dalam naskah drama dan lagu-lagu Ebiet G. Ade jadi dua hal yang secara masif mempengaruhi penciptaan lirik & lagu merekam. Sebuah album dengan judul "Tentang yang Tak Dikata" sudah pernah dirilis, berisikan sebelas lagu yang dipadukan dengan sebuah buku cerpen kecil sebagai pengantar latar belakang terciptanya lagu-lagu di dalamnya. Personel: Wing: Vokal, Ajir: Gitar, Haris: Gitar Bass, Galih: Biola, Paton: Cajon

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 16:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 80 orang
• Lokasi: Pontianak, Kalimantan Barat
• No. hubung: 0822-3184-1459
• Venue: kediaman Bp. Jimi Kenang

Tanya Ditaputri

TANYA adalah sebuah proyek musik dari seorang songwriter yang bernama Tanya Ditaputri (Tanya). Tanya mulai menekuni musik ketika lulus dari bangku SMU, dan sempat belajar musik di Universitas Pelita Harapan dan Institut Musik Daya Indonesia selama beberapa waktu. Tanya kemudian memutuskan untuk bekerja di bidang musik sebagai pengajar, pemain musik regular, event, musik iklan, dan film. Di samping kegiatan musik komersilnya, Tanya membuat ruang untuk musiknya sendiri dalam proyek TANYA. Tema lagu-lagunya banyak terinspirasi oleh kehidupan orang-orang lanjut usia, yang menggambarkan wajah kehilangan, kesepian, penyesalan, ajaran, dan penerimaan. Pada tahun 2016 ia mengeluarkan sebuah single pertamanya yang berjudul “Homeless”, kemudian melakukan beberapa pertunjukan di Yogyakarta, Bandung, Wonogiri, dan Jakarta. Dalam pertunjukannya, Tanya sering kali dibantu oleh Dhani Siahaan (drums) dan Soebroto Harry (bass), juga berkolaborasi dengan beberapa pelaku seni bidang lain. Dalam kesempatan kali ini di Festival Musik Rumah, Tanya akan berkolaborasi dengan seorang pemain gitar, Biondi Noya.

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 16:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: +/- 30 orang
• Lokasi: Bandung, Jawa Barat
• No. hubung:
• Venue: Kitharra Guitar Shop

Tanmenan feat Bolang Group

Kemunculan seni musik perkusi Talempong di jorong Balubuih, nagari Sungai Talang, kecamatan Guguak, kabupaten Lima Puluh Kota, provinsi Sumatera Barat tidak terlepas dari awal mula keberadaan seni pertunjukan Randai ditengah masyarakatnya yang telah hidup berlama-lama sejak tahun 1880. Seiring perkembangan proses kreatif kelompok seni Talempong tersebut mengalami regenerasi yang mempertautkan ragam usia. BOLANG Group merupakan salah satu kelompok solid yang tersisa diantara group sejawatnya yang sudah punah. Kelompok yang dibentuk pada akhir tahun 1980-an ini hingga sekarang masih aktif secara konsisten menjalani kiprah berkesenian pada perhelatan adat serta sejumlah perlombaan. Saat ini menjalani proses kolaborasi dengan Tanmenan.

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 17:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: +/- 50 orang
• Lokasi: desa Baru, Balubulih, Sumatera Barat
• No. hubung: +6281299019961
• Venue: Mushardi

Dandelions

Pada awal tahun 2013, Njet.S (vokalis) dan Adiee (gitaris) sedang asik nongkrong dan membicarakan tentang band beraliran Rock N’ Roll di Amerika serikat. Pada saat itulah muncul keinginan untuk membentuk band beraliran Rock N’ Roll. 2 hari kemudian Njet.S mengajak Daniel (bassist) membentuk band tersebut. Pada akhirnya sepakat membuat band beraliran Rock N’ Roll. Seminggu kemudian Adiee mengajak Bayrose (gitaris) dan Rafzan(drummer) untuk bergabung. Kemudian membicarakan tentang aliran dan nama band tersebut. Dengan satu visi dan misi sepakat membuat band beraliran Rock n’ Roll dengan nama “DANDELIONS”. Nama Dandelions itu sendiri dipilih untuk membawa kembali semangat Flower Generations (generasi bunga). Generasi bunga, generasi anak-anak muda amerika kulit putih yang bergaya layaknya african american. Hidup di era akhir 1960-an hingga pertengahan 1970-an, muncul sebagai Counter Culture terhadap budaya kemapanan. Generasi ini juga sering di asosiasikan sebagai kaum Hippies dengan semangat “Fight With Flower” (lawanlah dengan bunga) yang konsisten menyuarakan perdamaian,kesetiakawanan, ketidakadilan, anti pemerintahan yang korup dan kepedulian terhadap lingkungan. Energi itu yang ingin ditularkan pada generasi muda Indonesia

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 18:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: +/- 50 orang
• Lokasi: Sidoarjo, Jawa Timur
• No. hubung: 0812 3151 273
• Venue: Workshop APMS

Celticroom Bali

Komunitas penampil music-music tradisional Celtic di Bali

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 19:00 WITA / 18:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 50 orang
• Lokasi: Pejeng, Gianyar, Bali
• No. hubung: 0361-944324 / 08123909334
• Venue: Omah Apik

Arif Hendrasto

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 20:15 WITA / 19:15 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 50 orang
• Lokasi: Pejeng, Gianyar, Bali
• No. hubung: 0361-944324 / 08123909334
• Venue: Omah Apik

Arief S. Pramono

Arief Setiawan Pramono lahir di Manokwari 21 April 1996, 2 tahun setelahnya pindah ke Parepare, Sulawesi Selatan. Senang menulis lagu waktu SD, sempat nge band saat SMP, SMA dan mengikuti ajang2 Festival Musik. Akhirnya memutuskan bersolo karier saat kuliah. Sempat aktif bermain reguler di beberapa cafe di Parepare, salah satunya Teras Empang. Kemudian mulai aktif berkarya pada tahun 2014 dan bergabung dalam komunitas Rumah Balada Indonesia yang diketuai oleh Ully Sigar Rusady, kemudian RBI membuat Pagelaran Musik di Makassar sebagai saat pertemuannya dengan seorang musisi Balada, Dima Miranda & suaminya Freddy Lengkong. Kemudian Arief juga terlibat dalam kompilasi album RBI Pertama berikut di pentaskan di Teater Salihara, Jakarta. Dari situ ia melanjutkan perjalanannya hingga bisa menginjak Jakarta. Tahun 2015 ikut produksi dalam kompilasi Album Catatan Bunyi dari Negri Asap yg di inisiasi oleh Dima Miranda yg melibatkan banyak musisi seperti Egi Fedly, Freddy Lengkong, KPJ Makassar, The Lamkoar, Rizal Abdulhadi sebagai respon atas dari keresahan akan kebakaran hutan di Riau. Hingga akhirnya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan bermusiknya ke Jakarta pada tahun 2016. Di sana ia menemukan banyak pengalaman gigs di beberapa cafe dan event. Di tahun 2017 telah menggarap Album solo pertamanya dan akan rilis di tahun 2018.

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 20:00 WITA / 19:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: lebih dari 100 orang
• Lokasi: Parepare, Sulawesi Selatan
• No. hubung: 085397580036
• Venue: Teras Empang

MarcoMarche

Ciri khas duo ini adalah kedua personilnya sama-sama bernyanyi dan bermain gitar akustik, dengan musik dan lagu yang bernuansa folk, pop, country dan sedikit eksperimental. Ciri khas inilah yang menjadi "kekayaan nuansa" dari MarcoMarche yang tetap terdengar sederhana, ringan namun berbobot dan mendalam. Pada tanggal 14 Agustus 2017, duo pop akustik yang kini digawangi Duta Pamungkas dan Chintana Ayukinanti ini merilis satu single baru berjudul Puisi Pagi secara digital. Lagu ini merupakan single pertama dari album kedua bertajuk ‘Down The Valley' yang akan dirilis pada awal tahun 2018 mendatang. Lewat karya terbaru ini, MarcoMarche mencoba mengeksplorasi musikalitas mereka dengan menambahkan beberapa ornamen seperti: piano, ukulele, dan drum yang diracik secara tepat dan unik. Selain itu kekuatan lirik dari lagu, juga bagan yang tidak lazim menjadi ciri khas dan keunikan dari single mereka sebelum-sebelumnya.

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 19:00 WIB
• Terbuka Untuk: Undangan
• Lokasi: Kebayoran, Jakarta
• Venue: Frances Hamdani

Pungki Purbowo

Musisi dan Seniman dari Jogja kelahiran 29 September 1959, aktif di dunia kesenian juga aktif di bidang seni lukis. Mulai merapat ke dunia musik berawal dari tahun 1983. Dengan karakter suara khasnya beliau Bersama pasukan projectnya yakni #Laguna  telah melahirkan beberapa lagu – lagu yang cukup apik ciamik. Diantara Kau baru Saja Pergi , Lukisan,  Langit, Kita Perempuan dan masih banyak lagi.

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 19:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 50 orang
• Lokasi: Godean, Sleman, Yogyakarta
• No. hubung: 0274-2920848, 081903783433
• Venue: Kopi Nogo

Donas

Rimawan Ardono AS atau biasa disebut Donas, beliau salah satunya Empu Musikalisasi Puisi yang ada di Kota Jogjakarta. Dan sudah biasa bermain di event event sastra bahkan kafe. Mulai dari Rumah Budaya Tembi , Sanggar Bambu dan Kopi Nogo. Pria yang akrab Dipanggil Donas ini lahir  14 Maret 1960. Karya–karya beliau bisa di simak ada channel Youtube Kopi Nogo yang sudah banyak dinikmati dan diminati yang salah satunya me-musikalisasikan puisi karya Nana Ernawati.

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 19:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 50 orang
• Lokasi: Godean, Sleman, Yogyakarta
• No. hubung: 0274-2920848, 081903783433
• Venue: Kopi Nogo

Petruk Gandrung

Pengalaman bermusik dimulai di tahun 2000 bergabung dengan band dari Jogja yang tergabung dengan dalam program G-Indie Radio Geronimo FM. Dan menjadi wakil Jogja pada tahun 2000 sebagai band pembuka Soundrenaline A Mild Live 2000 Senayan Jakarta bersama Sheila on 7 dan Jikustik. Tergabung sebagai dan terpilih sebagai lagu terbaik di Album Kompilasi Jogja Indie A Mild Live 2000. Pada Tahun 2006 Mengerjakan OST Soundtrack Flim Animasi Pertama Indonesia “Homeland“ bekerjasama dengan VISI ANAK BANGSA Garin Nugroho. 2015 merilis mini album Project Solo Petruk Gandrung II. 2017 bergabung dengan Universoul sebagai vokalis dan pencipta lagu. Buku yang sudah diterbitkan Trilogi Bestari dan Astungkara Cinta Prod.Bebukupublisher.

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 19:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 50 orang
• Lokasi: Godean, Sleman, Yogyakarta
• No. hubung: 0274-2920848, 081903783433
• Venue: Kopi Nogo

KPJM

Kelompok Penyanyi Jalanan Malioboro (KPJM) didirikan pada Nopember 1985 (33 tahun yang lalu), merupakan lem perekat berkesenian antar warga seniman Malioboro yang sehari-hari beraktivitas dan menggantungkan hidupnya di sepanjang jalan legendaris, Malioboro. Extended Version dari KPJM adalah Komunitas Seni Malioboro/ KSM (1999 - 2010) dimana anggotanya mencapai lebih dari 33 komunitas seni di Malioboro dan sekitarnya. KPJM merupakan salah satu motor penggerak indie label di Jogja (dengan album pertama GEGER Zaman Edan, 1998). Hingga saat ini masih aktif berkiprah dalam penciptaan lagu dan pentas-pentas baik tertutup maupun terbuka. Tahun 2018 ini menyiapkan album ke-2 dengan tajuk In The Name Of Paseduluran.

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 19:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 50 orang
• Lokasi: Godean, Sleman, Yogyakarta
• No. hubung: 0274-2920848, 081903783433
• Venue: Kopi Nogo

Jason Ranti

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 19:30 WIB
• Terbuka Untuk: Undangan
• Kapasitas:
• Lokasi: Pamulang, Banten
• Venue: Rumah Kobra

Orkes Nunung cs

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 20:00 WIB
• Terbuka Untuk: Undangan
• Kapasitas:
• Lokasi: Pamulang, Banten
• Venue: Rumah Kobra

Krosboi

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 20:30 WIB
• Terbuka Untuk: Undangan
• Kapasitas:
• Lokasi: Pamulang, Banten
• Venue: Rumah Kobra

Brayat Endah Laras

Endah Laras lahir di Surakarta 3 agustus 1976. Dari kecil belajar kesenian tradisi jawa baik menari, karawitan, sinden dari Ayah (dalang) dan ibu (penari). Ketika mulai beranjak dewasa kira2 di bangku SMP SMA mulai tertarik belajar musik modern (choir dan seriosa) dan juga keroncong. Setelah itu berlanjut mempelajari musik tradisi Sunda, Jawa Timur dan Banyuwangi dan juga kontemporer. Berbekal pengalaman berkesenian, berkesempatan kerjasama dengan Dedek Wahyudi, Rahayu Supanggah, Slamet Gundono, Gunawan Mohammad, Garin Nugroho baik di dalam maupun di luar negri. Terlibat dalam Opera Jawa karya Garin Nugroho di Perancis dan Amsterdam. Beberapa kali terlibat dalam pembuatan Film diantaranya Soegija, Finding Srimulat, Miracle Jatuh dari Surga, Guru Ngaji dan Badut Maksimal. Sebagai musisi dan pesinden dlm Wayang Superstar ki Enthus Susmono di Belanda, Perancis, Belgia dan Korea. Pentas di 50thn AAC (Asia Art Culture) bersama Quartet Music String dan Music Director Yasuhiro Morinaga dari Jepang. Berkolaborasi dgn koreografer tari dari Jepang Akiko Kitamura dalam "To Belong" di Jepang, Singapore, Hongkong dan Indonesia. Rutin memberikan Workshop di Chinese University of Hongkong dan di Sekolah UWCSEA Singapore. Berkesempatan juga membacakan "Serat Jaka Tingkir" mewakili Indonesia sebagai Guest of Honour pada opening Frankfurt Book Fair 2015. Berkolaborasi dalam "Servant of the World" bersama Elizabeth Inandiak, Jennifer Lindsay, Tina Schoot dan Landung Simatupang dipentaskan di Berlin, Jerman dan Singapore. Pada bulan Oktober 2016 berkesempatan menampilkan beberapa karya dalam World Economic Forum di Davos Swiss . Menciptakan puluhan karya baik tradisi, modern, kontemporer dan keroncong juga aktif menjadi guru vokal, juri dan workshop kegiatan berkesenian.

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 20:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: +/- 50 orang
• Lokasi: Sukoharjo, Jawa Tengah
• Venue: nDalem kaENDAHan

Venessa Adverta

Venessa, dilahirkan dengan nama panjang Venessa Adverta Fortuna Koespramanto. Lahir di Jakarta, 7 September 1989. Mengawali perjalanan bermusik dengan berlatih olah vokal di Elfa Music Studio (EMS) pada tahun 2000-2007 dan menjadi anggota Elfa’s Choir untuk olimpiade paduan suara di luar maupun dalam negeri sekaligus berkesempatan untuk menjadi anggota paduan suara istana Gita Bahana Nusantara 2004 selama menjalani latihan olah vokal di EMS. Lalu Venessa melanjutkan perjalanan bermusiknya dengan menuntut ilmu musik di Universitas Pelita Harapan, Conservatory of Music, Professional Contemporary (Vocal Major) pada tahun 2008-2014. Semasa kuliah, Venessa bersama sahabat terdekat membentuk grup band akustik bernama Beilys dan menjalani regular performance dari tahun 2010-2014. Semasa kuliah, Venessa juga sudah menjalani profesi menjadi pengajar vokal sejak 2010 di sekolah musik non-formal. Setelah lulus dari perguruan tinggi, Venessa menjadi dosen paruh waktu di Institut Musik Indonesia tahun 2016-2017, dan sekarang menjadi pengajar vokal Indra Aziz Vocal Studio di bilangan Jakarta Selatan. Memulai karier menjadi Vocal Director pada tahun 2012 dan sempat bekerja untuk grup JKT48 pada tahun 2015. Selain itu Venessa berkesempatan untuk menjadi backing vocal Raisa di tahun 2015-2016, dan saat ini Venessa tengah aktif menjadi backing vocal untuk Mondo Gascaro sejak tahun 2016. Sejak bulan Desember lalu, Venessa tengah mengerjakan album perdananya yang didukung oleh sahabat bermusiknya; Tomy Vernando (Drum), Julyandra (Bass), Entol Hikmat (Gitar), Beby Baingan (Gitar), Aldhan Prasatya (Keyboard), dan Windy Setiadi (Accordion). Karya tunggal Venessa akan diperdengarkan di awal Juli ini, dilanjutkan dengan peluncuran album perdananya di akhir tahun 2018 ini.

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 20:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: +/- 100 orang
• Lokasi: Petogogan, Jakarta
• No. hubung: +62 813-8899-7766
• Venue: Paviliun 28

Gazpar Araja

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 20:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 35 orang
• Lokasi: Pamulang, Tangerang Selatan, Banten
• No. hubung: +62 856-9575-5867
• Venue: earhouse

Westjamnation

Karya-karya Westjamnation kebanyakan mengalir begitu saja dari perbincangan melodi atau jamming. Lirik-lirik Westjamnation tidak jauh dari cerita pertemanansehari-hari, yang jauh di dalam lubuk hati, selalu ingin menikmati hidup sepenuhnya. Hasil permainan dua gitar seringkali mengawali gambaran awal karya-karya mereka, dikombinasikan dengan lirik yang memiliki pesan positif dan ditambah dengan keragaman instrumen untuk memperkaya eksplorasi musiknya.

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 20:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 35 - 50 orang
• Lokasi: Cipete Utara, Jakarta
• No. hubung: +62 21 27938798 / 082127506550
• Venue: Astori Coffee

Riuh Sunyi

Setelah 10 tahun berkarya bersama dibalik layar sebagai Produser dan Penata Musik, pasangan musisi Daniel Samarkand dan Fia membentuk band bernama Riuh Sunyi, membawakan musik bergenre Alternative Indie Rock. Single pertama Riuh Sunyi berjudul “Tersembunyi Rahasia”. Fia, sebelumnya bermusik sebagai Singer-Songwriter & Gitaris, telah merilis 1 album solo, 3 single serta 1 album bersama grup duo-nya Pop The Disco. Selain itu, ia juga banyak menciptakan lagu untuk penyanyi-penyanyi dan band di tanah air. “Riuh Sunyi merupakan sisi lain saya dalam bermusik. Saya mencintai segala jenis musik dan intensitas musik seperti Riuh Sunyi adalah salah satu yang saya kagumi sejak awal mengenal musik, Alternative,” ujar Fia. Sementara, Daniel Samarkand lebih banyak berperan dibalik layar sebagai Produser Musik, Penata Rekaman dan Suara. Bersama Aroel Stereomantic dan Is, ia membidani lahirnya lagu “Akad” dari Payung Teduh. Selain itu ia juga banyak terlibat dalam pembuatan jingle & music scoring untuk iklan. Sebelum bekerja dibalik layar, pada tahun 2009 Daniel Samarkand pernah merilis 1 Album bersama bandnya, Quad. Lirik lagu “Tersembunyi Rahasia” bertutur tentang seseorang yang mampu melihat dan mendengar rahasia-rahasia besar dunia, yang hanya segelintir orang mengetahuinya. Semoga lagu “Tersembunyi Rahasia” menggetarkan energi yang mengantar teman-teman penikmat musik masuk kedalam pengalaman musikal yang esoteris. Sekarang Riuh Sunyi sedang melanjutkan proses rekaman album. Yang rencananya akan selesai & dirilis pada akhir tahun 2018.

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 20:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 30 orang indoor non-smoking, 40 orang di luar ruangan
• Lokasi: Gegerkalong, Bandung, Jawa Barat
• No. hubung: +62 813-2010-3527
• Venue: Ruang Putih

SHE Revelation

SHE (Sound and Harmony Eclectic) adalah sebuah grup music bergenre pop asal Indonesia yang dibentuk dan berdomisli di Bandung. Grup musik ini dibentuk pada tanggal 22 Februari tahun 2000. Pembentukan anggota band yang kesemua personelnya adalah kaum hawa, tujuh orang “Mojang Priangan”,. Grup band ini sendiri masing-masing personelnya mempunyai latar belakang musik yang berbeda-beda, namun berkeinginan yang sama untuk mengemas semua perbedaan tersebut dalam sebuah harmonisasi musik atau suatu keselarasan alunan nada yang indah di blantika musik tanah air. Kalimat sebelumnya juga merupakan makna terjemahan bebas dari kepanjangan tiga huruf, SHE (Sound and Harmony Eclectic), yang mewakili nama grup band asal Bandung ini. Namun, band yang berada di bawah label Sony Music Indonesia kini dengan formasi terbarunya, yakni Dyah Sekar pada keyboard, Qoqo pada gitar elektrik, Arnie pada bass dan Adisty sebagai penggebuk drum ,dengan formasi ini menempatkan seluruh personil menjadi vokalis sehingga tercipta sebuah harmoni yg sangat unik, fresh dan menjadikan band ini lain dari sebelum nya .. kemudian mereka menyebut dirinya menjadi She Revelation , sebuat transformasi untuk hadir menjadi lebih baik…

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 20:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: 30 orang indoor non-smoking, 40 orang di luar ruangan
• Lokasi: Gegerkalong, Bandung, Jawa Barat
• No. hubung: +62 813-2010-3527
• Venue: Ruang Putih

Ricad Hutapea

Ricad Hutapea (25th) mulai belajar musik (vokal) saat berumur 8 tahun di lembaga pendidikan musik Sonora. Vokal menjadi pilihannya dalam belajar musik pada saat itu karena ia aktif dalam kelompok paduan suara di gerejanya sampai umur 11 tahun. Kemudian ia mencoba belajar keyboard pada umur 12 tahun di lembaga yang sama, karena ia melihat keyboard yang dibeli oleh orang tuanya tidak ada yang memainkan. Di umurnya yang ke 15 tahun, Ricad memasuki sekolah SMK Musik Perguruan “Cikini” dengan program peminatan piano klasik dibawah bimbingan Raras Miranti. Sebelum lulus SMK, Ricad memulai belajar saksofon pada tahun 2007 akhir dan memilih belajar di lembaga pendidikan musik Farabi selama 3 bulan. Saat lulus SMK, ia memilih program peminatan saksofon klasik di Institut Kesenian Jakarta dibawah bimbingan Irianto Suwondo. Ia merasa tidak cukup belajar hanya di kampus, lalu ia bertemu dengan Arief Setiadi dan F.A Talafaral yang membimbingnya dalam belajar saksofon dari segala sudut; musikalitas, musician attitude, maupun teknikal. Ricad sering bermain dalam berbagai festival musik Jazz dalam negeri, seperti Java Jazz (2010-2014), Jak Jazz (2013), Indonesian Jass Festival (2013), Jazz Goes to Campus (2011, 2013), Jazz Gunung (2014), Jazz Buzz Salihara (2014), Serambi Jazz (2013-2014), dan lainnya, bersama musisi terkenal seperti Indra Lesmana Group, Tohpati & Friends, Dewa Budjana, Idang Rasjidi, Monita Tahalea & The Nightingales, Art of Tree, dan grupnya sendiri. Saat ini ia sudah menghasilkan album dengan Monita Tahalea and The Nightingales yang berjudul Song of Praise yang di produseri oleh Indra Lesmana dan Hanny Lesmana, juga album solo dari Chaka Priambudi. Selain itu, ia juga bermain saksofon dalam album solo Tohpati (Song for You), Indro Hardjodikoro (Cerita Baru), Yoseph Sitompul (Menunggumu) dan penyanyi jazz senior, Jenny De Fretes (Embraceable Moments). Sebelumnya, ia sempat membuat rekaman dua buah single dengan DJ Andezzz.

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 20:00 WIB
• Terbuka Untuk: Umum
• Kapasitas: +/- 40 orang
• Lokasi: Cinere, Depok
• No. hubung: +6287887030557
• Venue: rumahbonita

Priskila Wowor

Priskila Wowor, seorang Singer/Songwriter dan gitaris di Hamburg, Jerman. Lahir pada tanggal 16 April 1990 di Bandung, Indonesia. Priskila menyentuh orang-orang dengan suara, syair dari lagu-lagu ciptaannya sendiri. Priskila menceritakan ceritanya dalam berbagai bahasa (Bahasa Indonesia, Jerman dan Inggris) lewat musik. Sewaktu dia berumur 10 tahun, dan masih tinggal di Bandung, Indonesia dan di umur itu dia mulai mempelajari gitar klasik. Ketika umurnya 15 tahun dia pindah ke Hamburg, Jerman dan melanjutkan karirnya sebagai Singer/Songwriter dengan genre POP/Akustik. Bermula dari kepindahannya ke Jerman, Priskila mulai menulis lagu-lagu bertemakan persahabatan dan perpisahannya dari Indonesia ke Jerman. Lagu-lagu Priskila kebanyakan bertemakan tentang cinta dan persahabatan. Dia juga terlibat dalam beberapa Band dan Solo Project, dia tampil di panggung-panggung dengan genre Akustik/POP/ Singer/Songwriter. (Sounds of Indonesia di Hamburg, Pasar Hamburg, Gaung Garuda di Hannover, etc) Sejak 2006 kepindahannya ke Jerman pada tahun 2006, hampir setiap tahun di tanggal 17 Agustus, Priskila tampil di Konsulat Indonesia untuk perayaan 17-an. Pada tahun 2011 dia menyelesaikan studinya sebagai Live- dan Studio-musician di Deutsche POP Akademi Hamburg. Pada tahun 2014 dia bernyanyi dengan Band "Pandawa Kurawa" sebagai Band Opening di Sounds of Indonesia 2014, dimana HiVi Band sebagai Special Guestnya. Demi mengejar mimpinya untuk mempunyai studio musik pribadi, dia menyelesaikan studi lainnya sebagai Audio Enginner di tengah tahun 2017 di SAE Institute Hamburg. Di Sounds of Indonesia 2017, Priskila ikut ambil bagian menjadi Crew Technik untuk penyanyi Indonesia Kunto Aji. Di Pasar Hamburg, ajang Festival Indonesia terbesar di negara-negara berbahasa Jerman, Oktober tahun ini(2018) Priskila akan merilis CD EP- perdananya berjudul "My Songs, My Stories" berisi 5 lagu ciptaaanya sendiri (2 Berbahasa Indonesia, 2 berbahasa Inggris, dan 1 berbahasa Jerman) dengan produser Yonatan Pandelaki.

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 15:00 Germany Time / 20:00 WIB
• Terbuka Untuk: Undangan
• Lokasi: Elmshorn, Jerman
• Venue: Gabriela Ma'mun

Toffi Hamburg

Toffi Hamburg sudah berdiri sejak 2011 dan formasi lengkap mulai aktif sejak 2014 di Hamburg, Jerman. Anggota tetap Toffi Hamburg saat ini adalah: Musa Sitompul - Guitar, Singer | Ida Muis Ridwan - Singer, Poet | Yanti Mirdayanti - Singer, Percussions | Dyah Narang Huth - Singer, Percussions | Widya Arnold - Singer, Guitar, Percussions | Gabriela Ma'mun - Singer, Flute | Muller Manalu - Keyboard, Music Director Dalam Festival Musik Rumah 2018 ini Toffi Hamburg akan menampilkan beberapa lagu daerah Nusantara

Session Details

• Date: 19 Agustus, 2018
• Jam: 16:00 Germany Time / 21:00 WIB
• Terbuka Untuk: Undangan
• Lokasi: Elmshorn, Jerman
• Venue: Gabriela Ma'mun